Pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2026 antara Timnas Norwegia dan Timnas Israel pada 11 Oktober 2025 di Ullevaal Stadion, Oslo, berakhir dengan kemenangan telak tuan rumah, Norwegia 5-0 Israel. Kemenangan ini memperkuat posisi Norwegia di puncak klasemen Grup I, membawa mereka selangkah lebih dekat untuk lolos ke putaran final Piala Dunia untuk pertama kalinya sejak tahun 1998. Di balik dominasi di lapangan, pertandingan ini juga menarik perhatian dunia karena ketegangan politik yang menyertainya, dengan isu Palestina-Israel menjadi sorotan utama di luar dan di dalam stadion.
Sejak awal, Norwegia menunjukkan niat untuk menyerang secara agresif. Meskipun sang bintang utama, Erling Haaland, sempat gagal mencetak gol dari titik penalti dua kali dalam waktu singkat, Norwegia tidak kehilangan momentum. Pertahanan Israel tampak rapuh, dan tekanan tanpa henti dari tim tuan rumah segera membuahkan hasil. Keunggulan Norwegia dimulai dengan gol bunuh diri dari pemain Israel, Anan Khalaili pada menit ke-18. Hanya berselang sembilan menit, Haaland berhasil menebus kegagalannya dengan mencetak gol pertamanya, dan satu menit setelahnya, malapetaka kembali menimpa Israel ketika bek mereka, Idan Nachmias, juga melakukan gol bunuh diri. Skor 3-0 di babak pertama menunjukkan betapa beratnya pertandingan bagi Israel.
Memasuki babak kedua, dominasi Norwegia tidak luntur. Erling Haaland benar-benar menjadi momok menakutkan bagi lini belakang Israel. Penyerang tajam ini berhasil mencetak dua gol tambahan, masing-masing pada menit ke-63 dan ke-72, untuk melengkapi hat-trick-nya. Dengan tiga gol ini, Haaland resmi mencatatkan namanya dalam buku rekor sebagai pemain tercepat yang mencapai 50 gol internasional untuk negaranya. Kemenangan ini tidak hanya menaikkan moral tim, tetapi juga mengukuhkan status Norwegia sebagai tim yang sangat serius dalam perburuan tiket Piala Dunia.
Di luar lapangan, suasana pertandingan dipenuhi dengan pesan-pesan politik. Protes pro-Palestina berlangsung di sekitar dan di dalam stadion. Banyak suporter Norwegia yang mengibarkan bendera Palestina dan membentangkan spanduk bertuliskan "Biarkan anak-anak hidup" sebagai bentuk solidaritas. Federasi Sepak Bola Norwegia (NFF) bahkan mengambil langkah signifikan dengan mengumumkan bahwa seluruh hasil penjualan tiket pertandingan ini akan disumbangkan untuk bantuan kemanusiaan di Gaza. Tindakan ini, meskipun dipuji banyak pihak, juga memicu kekhawatiran akan sanksi dari FIFA yang melarang adanya campur tangan politik dalam pertandingan sepak bola. Namun, bagi para pemain dan staf, fokus utama tetaplah pada pencapaian luar biasa yang mereka raih di lapangan, mengabaikan segala kontroversi demi mimpi lolos ke Piala Dunia.